Republikmenulis.com -- Dr. Oni Sahroni, Lc., M.A. menyebutkan ada 7 (tujuh) tips bekal mahasiswa dalam menghadapi tantangan kontemporer. Hal itu disamaikan oleh Dr. Oni pada Milad Ke 5 Tahun Prodi HES dengan mengangkat tema “Ekonomi Syariah sebagai Langkah Efektif untuk Kemashlahatan Ummat”. Diselenggarakan di Gedung SEBI Hall Depok, Rabu 11 Desember 2024.
Mengawali materinya, Dr. Oni mengucapkan terimakasih banyak atas semangat para mahasiswa dalam kuliah ini dan ia bangga kepada mereka yang telah menempatkan dirinya untuk belajar ekonomi syariah di kampus STEI SEBI, khususnya di prodi Hukum Ekonmi Syariah. “Tetap semangat dengan penuh rasa syukur karena memilih STEI SEBI sebagai tempat dalam rangka menuntut ilmu seputar tentang hukum ekonomi syari’ah yang nantinya akan menjadi penerus dalam mengawasi kegiatan-kegiatan muamalah dan ekonomi syariah yang ada di Indonesia saat ini, serta tak lupa untuk menanamkan dalam setiap kegiatan kita untuk beribadah kepada Allah dan bermanfaat bagi ummat sebagai bekal menuju akhirat.” Kata Dr. Oni
Ia juga menyampaikan bahwa dalam keseharian kita menjalani
hidup ini, khususnya dalam bermuamalah, sering kita menjumpai
pertanyaan-pertanyaan dari kalangan masyarakat, atas isu atau masalah-masalah
kontemporer, yang mana harus mendapatkan kejelasan hukum yang sesuai dengan
syariah Islam sehingga masyarakat dapat mengetahuinya, terkadang yang menurut
masyarakat itu halal atau boleh dikerjakan justru tidak boleh dikerjakan dalam
Islam sendiri. Maka dalam menangani hal ini perlu adanya kaidah atau tips dalam
berfatwa untuk menjelaskan ketentuan syariah akan hal-hal tersebut.
Setidaknya ada 7 tips yang Dr. Oni berikan sebagai bekal
mahasiswa dalam menghadapi tantangan itu. Pertama, memastikan gambaran dan
pengetahuan yang benar terhadap masalah yang ditanyakan, maksudnya sebelum
memutuskan sebuah perkara kita harus betul betul paham terkait persoalan dan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat, untuk menghindari kesalah pahaman akan
persoalan. Jika tidak tahu atau tidak ahli, maka boleh konsultasi kepada
orang-orang yang mengerti dibidang itu.
Kedua, memastikan validasi dan keshahihan dari setiap dalil,
jadi jika ingin memutuskan sebuah hukum atau perkara, harus memastikan dan
mengambil sebuah dalil yang jelas, seperti Al-Qur’an dan hadis-hadis yang
shohih, bukan hadis yang dho’if apalagi maudhu’.
Ketiga, memperhatikan aspek maqashid dari dalil yang
diambil, artinya dalam melakukan penafsiran makna dalam beberapa dalil
Al-Qur’an dan hadis perlu juga ditinjau dari aspek maqashidnya sehingga tidak
salah menafsirkan.
Keempat, memilih pendapat yang mudah untuk dilaksanakan
selama memilki dalil yang bisa dijadikan hujjah, karena untuk memudahkan para
kalangan masyarakat dalam beribadah dan semangat untuk menjalankan ibadah
kepada Allah SWT. “Harus diingat, memilih pendapat yang mudah itu bukan untuk
memudah-mudahkan sebuah perkara.” Tegas Dr. Oni.
Kelima, harus dilengkapi dengan kaidah-kaidah fikih
prioritas, yaitu mendahulukan yang lebih penting dan memprioritaskan yang lebih
mendesak. Keenam, dalam berfatwa atau menjawab sebuah persoalan harus merujuk
pada ijtihad kolektif yang orang-orang didalamnya pasti berilmu dan ahli,
seperti mengikuti arahan dan ketentuan dari Fatwa DSN-MUI, Standar Syariah Internasional AAOIFI, Lembaga
Fikih Internasional OKI dan Rabithah Alam Islami, serta regulasi terkait. Ketujuh, tips
yang terakhir ialah melengkapi kesimpulan fikih dengan adab dan akhlak. Tutup
Dr. Oni
Mahasiswa sangat antusias mengikuti kuliah itu terlihat dari jumlah yang hadir sekitas 100 orang lebih dan mereka mendengarkan tips-tips yang disampaikan Dr. Oni dengan seksama serta aktif bertanya langsung.
Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan nominasi pemenang lomba baca kitab kuning dan lomba cerdas cermat fikih muamalah spesial milad ke 5 prodi HES. Dan ditutup dengan pembacaan doa dilanjut dengan foto bersama.
Sebagai gambaran, Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) Depok menyelenggarakan Kuliah Umum Spesial Milad Ke 5 Tahun Prodi HES dengan mengangkat tema “Ekonomi Syariah sebagai Langkah Efektif untuk Kemashlahatan Ummat”. Diselenggarakan di Gedung SEBI Hall Depok, Rabu 11 Desember 2024
Kegiatan Ini dibuka oleh MC yaitu saudara Rama Haffy Maula dan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-quran oleh saudara M. Abdullah Al-Hadiid, dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars STEI SEBI.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dr. Sepky Mardian, S.E.I., M.M., SAS., selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STEI SEBI. Dan hadir juga para dosen salah satunya ialah Ustadz Ahmad Hanif, Lc., M.E., selaku perwakilan dari Ketua Prodi HES Ustadz Rio Erismen Armen, Lc., M.A., Ph.D.
Kuliah Umum ini menghadirkan narasumber luar biasa yaitu Al-ustadz Dr. Oni Sahroni, Lc., M.A. yang merupakan seorang tokoh hebat, praktisi ekonomi syariah, dan ia merupakan orang Indonesia pertama yang meraih Doktor di bidang Fikih Muqaran Fakultas Syariah, Universitas Al-Azhar Kairo dengan predikat Summa Cumlaude.
Ali Arifin Nasution selaku ketua pelaksana kegiatan itu dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Kuliah Umum” ini merupakan rangkaian hari puncak peringatan milad ke 5 prodi HES. “Peringatan milad ke-5 ini bukan hanya momen untuk merayakan keberhasilan dan pencapaian mahasiswa dan juga para dosen, tetapi juga untuk merenungkan apa yang telah kita raih, menguatkan komitmen, dan merencanakan masa depan yang lebih baik, serta kita berharap Prodi HES semakin maju, berkualitas dan menjadi motor penggerak dalam kebaikan serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang hukum dan ekonomi syariah.” Kata Ali
Di samping itu, Dr. Sepky mengungkapkan apresiasi dan rasa syukur kepada program studi Hukum Ekonomi Syari’ah yang telah menempatkan dan mencapai perjalanan yang luar biasa hingga 5 tahun di kampus STEI SEBI. Serta telah mencetak para mahasiswanya untuk menjadi orang-orang yang berbakat dan hebat. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan acara ini dengan baik serta mengajak seluruh hadirin untuk mengikuti acara itu dengan baik.
Peringatan milad ini semakin sempurna dengan adanya pemotongan tumpeng sebagai simbol dan bukti syukur atas berbagai pencapaian dan keberhasilan. Kemudian acara dilanjut dengan penyampaian kuliah oleh narasumber luar biasa yakni Al-ustadz Dr. Oni Sahroni, Lc., M.A. (Reporter, Rijal Yahya Al Faris, HES2023)/rm01).