RepublikMenulis.Com - Sungguh hari
yang special bagi para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al Wafa, Kabupaten
Bogor, Rabu, 6 Desember 2023. Bagaimana dan kenapa bisa dikatakan Spesial? Ya,
kelas perkuliahan prodi Ekonomi Syariah Angkatan II, yang seharusnya
berlangsung biasa-biasa saja, tiba-tiba berubah menjadi “Luarbiasa” dengan
dihadiri oleh Dosen tamu Internasional asal Malaysia, yaitu DR. Nooraimi binti
Mohamad Puad sebagai International Guest Lecture. Meskipun kelas
perkuliahan berlangsung malam hari dan secara online, tapi tidak menyurutkan
semangat para Mahasiswa untuk ikut berpartisipasi.
Judul tema yang
diselenggarakan yaitu “ Islamic Banking Digital Transformation: Opportunities
and Challenges” dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan Islam. Moderator yang
memimpin kelas ini adalah Finantyo Eddy Wibowo, MM, biasa dikenal atau
dipanggil dengan nama Pak Eddy, yang juga merupakan Dosen Pengampu mata kuliah
ini. Acara tepat dimulai pukul 19.45 WIB atau 20.45 waktu Malaysia. Pemaparan
sekilas overview keadaan perbankan syariah di Indonesia disampaikan oleh Pak
Eddy dan kemudian dilanjutkan dengan materi inti oleh narasumber utama.
Sebagai Dosen
tamu Internasional, DR. Nooraimi binti Mohamad Puad, menyampaikan materi dalam
Bahasa Inggris. Hal ini tentu menjadi sebuah pengalaman berharga bagi para
mahasiswa, sekaligus mendorong dan memperlancar kemampuan berbahasa Inggris
masing-masing. Ada beberapa poin menarik dalam materi yang disampaikan
narasumber diantaranya yaitu komparasi Bank-bank Syariah di Malaysia secara
Global, dimana negara Malaysia merupakan negara kedua di Asia, setelah posisi
pertama dipegang oleh negara Singapura, yang menyandang lisensi resmi sebagai
Bank berbasis Bank Digital. Tidaklah mudah menggapai lisensi tersebut karena
harus melalui beberapa kriteria dan persyaratan termasuk di dalamnya adalah
infrastruktur dan sumber daya pendukung lainnya. Malaysia sebagai negara yang
menerapkan dan menjalankan konsep Perbankan Syariah, memiliki tantangan di era
transformasi digital ini yaitu memperkuat Cyber Security, menciptakan Trust
atau kepercayaan akan keamanan dan tentunya agar mampu berkompetisi secara
sehat dengan sesama Digital Banking.
Semakin malam kelas berlangsung semakin meriah, bahkan menjadi semakin bertambah Spesial karena ternyata telah bergabung dan hadir juga narasumber lain yaitu Bapak Abdul Rachman Fariz, Msi yang juga menjabat sebagai Branch Operation & Service Manager Bank Syariah Indonesia dari Cabang Pondok Indah Office Tower, Jakarta Selatan. Sejalan dengan apa yang telah di sampaikan sebelumnya oleh DR Nooraimi, Perbankan khususnya dalam hal ini Bank Syariah Indonesia, pun dituntut untuk harus waspada terhadap serangan Siber dengan melakukan berbagai macam mitigasi risiko di lingkungan internal perusahaannya. Manager yang akrab dipanggil Pak Fariz ini, menyatakan bahwa nasabah atau customer sekarang tidak perlu kuatir lagi untuk bertransaksi di BSI karena dengan adanya kejadian serangan siber sebelumnya itu menjadikan pembelajaran penting bagi BSI untuk terus berbenah diri menuju bank syariah yang terpercaya di Indonesia.
Sesi tanya jawab
dari mahasiswa juga tak kalah seru, beberapa diantaranya menanyakan penggunaan
QR Code Payment di Malaysia, dan ada juga yang bertanya mengenai kendala-kendala
perbankan syariah di Malaysia. Alhamdulillah semua dapat dijawab dengan baik
oleh DR Nooraimi, yang juga menjabat sebagai Ketua Pascasiswazah Fakulti
Pengurusan dan Muamalah di Universiti Islam Selangor. Jawaban yang diberikan
seluruhnya berdasarkan fakta dan pengalaman yang terjadi di Malaysia.
Akhir pertemuan,
tak lupa diucapkan banyak-banyak terimakasih kepada para narasumber yang telah
berpartisipasi dan berbagi ilmu bermanfaatnya. Tak lengkap rasanya jika
kegiatan ini tidak ditutup dengan pantun.
Dua tiga empat boleh pinjam seratus
Tengok saja wajah
kami penuh Serius
Dua tiga
kelompok bantu kaum Dhuafa
Jangan pernah
Kapok bertamu di Al Wafa
Kontributor: Aditya, Mamad dan Bilal (Mahasiswa Sekolah Tinggi Al Wafa)