RepublikMenulis.Com - Sejauh ini, penggunaan produk impor atau produk luar negeri masih tinggi di kalangan masyarakat Indonesia. Padahal sebenarnya di Indonesia sendiri masih banyak produk-produk lokal berkualitas yang tak kalah baik jika dibandingkan dengan produk impor atau produk buatan luar negeri tersebut. Hal ini cukup memprihatinkan karena keberadaan produk lokal masih berjalan di tempat. Penyebabnya dikarenakan produksi produk lokal masih belum mampu memenuhi permintaan pasar yang tinggi, dan rendahnya kesadaran dari Masyarakat, yang membuat produk lokal menjadi kurang eksis dan sepi peminat.
Jargon tentang
mencintai produk Indonesia atau produk dalam negeri juga sebenarnya telah dikenalkan
sejak zaman dahulu hingga sekarang. Dari zaman Presiden pertama Indonesia, Ir.
Soekarno, jargon dan konsep cinta produk dalam negeri sudah mulai digaungkan. Melihat
maraknya produk impor luar negeri yang merajalela di Indonesia pada saat itu,
membuat Presiden Soekarno menggalakkan konsep cinta produk dalam negeri. Presiden
soekarno menetapkan gelora cinta produk dalam negeri dengan konsep berdikari,
yaitu berdiri diatas kaki sendiri.
Ketika
pemerintahan telah beralih ke tangan Presiden Soeharto pun, konsep mencintai
produk dalam negeri masih tetap digalakkan dan dianjurkan. Tercermin dari
beberapa kali himbauan anjurannya sudah menggunakan media televisi meskipun
media nasional yang dimiliki saat itu hanya Televisi Republik Indonesia atau
TVRI. Tak jarang Presiden Soeharto sendiri yang mengingatkan melalui
pidato-pidatonya agar senantiasa menggunakan produk lokal.
Ajakan mencintai
produk dalam negeri ini terus dilanjutkan oleh Presiden-Presiden selanjutnya.
Seperti pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ajakan mencintai
produk Indonesia dikampanyekan dengan sebuah slogan “100% cinta Indonesia”. SBY menyatakan bahwa tujuan kampanye “100%
cinta Indonesia” adalah meningkatkan apresiasi terhadap produk dalam negeri,
dan sebagai wujud atas rasa bangga karna telah menggunakan produk Indonesia.
Begitupun di era
pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. Konsep cinta produk dalam negeri
masih terus dilanjutkan. Salah satu strategi yang di usulkan oleh Presiden Joko
Widodo yaitu mendukung program “Bangga Buatan Indonesia”. Pak Jokowi berharap
dengan mencintai produk dalam negeri dapat membuat masyarakat Indonesia menjadi
konsumen paling setia terhadap produk buatan lokal. Sebab, Indonesia merupakan
pasar yang potensial dengan jumlah penduduk sebanyak 270 juta jiwa.
Ada salah satu
kisah unik dan menggelikan, dikutip dari media sosial Instagram, seorang
menceritakan pengalamannya ketika membeli produk Boneka di Washington DC.
Setelah membeli kemudian dibawa pulang ke Indonesia, ternyata sampai di tanah
air, dirinya baru menyadari bahwa boneka yang dibelinya di Amerika Serikat itu,
terdapat tulisan “Made in Cianjur”. Perasaannya campur aduk antara bangga dan
malu karena jauh-jauh berbelanja di luar negeri, pada akhirnya merupakan hasil
karya anak bangsa sendiri. Ini menjadi contoh penting bagi kita bersama, agar
mulai mencintai produk dalam negeri, karena faktanya, produk lokal diakui
kualitasnya dan diperjualbelikan di negara lain.
Dengan mencintai
dan mengkonsumsi produk dalam negeri, tentunya akan berpengaruh besar terhadap pembangunan
dan perkembangan ekonomi. Karena dengan membeli produk dalam negeri akan
meningkatkan aktivitas produksi baik produksi rumah taangga maupun produksi
skala besar sehingga roda perekonomian dalam negeri akan terus berputar dan
bisnis lokal pun tetap hidup. Sedangkan jika membeli produk luar negeri maka
uang tersebut akan menuju luar negeri tanpa memberikan pengaruh positif bagi
ekonomi lokal.
Selain itu juga
dengan berbelanja produk lokal, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam negeri. Hal ini dikarenakan dengan meluasnya peluang bisnis atas produk
lokal, maka secara tidak langsung akan membuka banyak lapangan pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan harapannya mampu mengurangi
pengangguran serta kemiskinan. Dengan banyaknya manfaat baik tersebut, serta bertujuan
mensejahterakan bangsa, maka dapat disimpulkan bahwa dengan berbelanjai dan
mencintai produk dalam negeri, telah menandakan bahwa kita telah peduli dan berkontribusi
dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Jadi, Sudah banggakah Anda membeli
produk lokal?
Penulis, Fauzan Abdurrahman, Juan Awal
Hidayat, dan Umar Syahna (Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah
Al-Wafa, Cileungsi-Bogor). Editor: Finantyo Eddy Wibowo, SE., MM