RepublikMenulis.com, Cianjur - Peradaban manusia akan terus mengalami perubahan. Pada peradaban baru ini seharusnya kita mampu membangun Sumber manusia yang unggul, berdaya saing tinggi, dan berbudi pekerti luhur. Namun dalam membangun misi peradaban baru ini berdasarkan pondasi Illahi sehingga kehidupan lebih terberkahi. Demikian disampaikan DR. Ir. Jajang Sukarna, Ketua Wali Amanat Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri (INBI) dalam sambutan acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kampus Baru Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri, Sabtu (12/8/2023) di lokasi pembangunan kampus INBI Mekargalih, CikalongKulon, Cianjur.
Turut hadir dalam acara Peletakan batu pertama, DR. Agus Sutarna (Wali Amanat INBI) Suyadi S.Pd, ST, MM (Pembina Yayasan Bangun Negeri), Muhammad Yasin Atsaqib (Ketua Yayasan Bangun Negeri), Pemda Cianjur serta jajaran Pimpinan dan Fakultas di Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri.
Efri Syamsul Bahri, Ph.d selaku Rektor Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri mengatakan, didalam konteks peradaban baru, manusia punya ketergantungan dengan teknologi, bahkan manusia seringkali 'dimanifakturing' seolah-olah seperti robot yang dimanfaatkan untuk sekedar mencari keuntungan.
“Bagi kami, kampus tidak sekedar simbol kependidikan, tetapi juga untuk memberikan nilai manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, dan menumbuhkan dinamisasi masyarakat,” papar Efri Syamsul Bahri Ph.d yang berharap dengan pembangunan kampus Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri akan memberikan kontribusi untuk menghadrikan sumberdaya manusia yang unggul, berdaya saing, dan berbudi pekerti luhur.
DR. Ir. Jajang Sukarna menuturkan, peradaban baru akan membawa banyak perubahan dalam kehidupan termasuk gerakan fisik, kejiwaan, sikap, persepsi didalam pergaualan dan produk barang. Namun sebagai kampus berperadaban jangan sampai kehilangan ruhnya.
“Ruh sebagai kampus berperadaban adalah bahwa hidup itu dengan penuh adab, kesantunan dan persaudaraan. Perlintasan nilai-nilai peradaban melalui digital, tidak akan bisa dihindarkan. Sehingga disitulah pentingnya Kampus Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri yang berbasis peradaban secara kelembagaan juga kuat melekat,” tutur Ketua Wali Amanat INBI ini.
“Ruh sebagai kampus berperadaban adalah bahwa hidup itu dengan penuh adab, kesantunan dan persaudaraan. Perlintasan nilai-nilai peradaban melalui digital, tidak akan bisa dihindarkan. Sehingga disitulah pentingnya Kampus Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri yang berbasis peradaban secara kelembagaan juga kuat melekat,” tutur Ketua Wali Amanat INBI ini.
“Mudah-mudahan dalam rangka peletakan batu pertama ini kita juga menanamkan tekad bahwa peradaban adiluhung akan kita kembangkan dari kampus ini tanpa meninggalkan kaidah-kaidah illahi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkap DR. Ir Jajang Sukarna.
Pembina Yayasan Bangun Negeri, Suyadi S.Pd, ST, MM menjelaskan, pembangunan Kampus Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri menjadi penantian panjang bagi sivitas akademika dan momen bersejarah untuk akselerasi pembangunan kampus. Realisasi ini menjadi penantian panjang bagi sivitas akademika dan momen bersejarah untuk akselerasi pengembangan kampus.
Gedung yang akan dibangun berada di atas lahan seluas 30.000 M2. Pada tahap pertama akan memanfaatkan lahan 9.458 m2 untuk Masjid dan gedung rektorat tiga lantai seluas 2.458 M2, pendopo dengan luas 1000 M2, gerbang kampus, gedung perkuliahan, area parker dengan luas 6000 M2. Sementara pada pembangunan tahap kedua, Sporthall dan Amphitheater, area taman dan Religious Center.
“Pembangunan kampus tidak hanya dalam unsur fisik, tetapi pembangunan yang lebih mengutamakan pengembangan akademik, sehingga cit-cita pendiri kampus bisa diwujudkan,” kata Suyadi S.Pd, ST, MM.
Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri (INBI) sendiri akan berdiri dalam 2 fakultas. Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Fakultas Hukum berkonsentrasi dalam studi bidang Ilmu Hukum. Sedang Fakultas Ekonomi berkonsentrasi pada prodi Ekonomi, Manajemen dan Marketing Digital.
Diharapkan dengan 2 fakultas ini Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Nageri (INBI) dapat mempersiapkan SDM unggul yang mampu mengkolaborasikan perkembangan hukum dan ekonomi dalam ranah digitalisasi perkembangan industrialisasi 5.0.
Hal yang menarik, bahwa Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri didukung lingkungan yang masih asri dan tenang, serta biaya hidupnya masih sangat murah, Pemda Cianjur menyampaikan jika di wilayah Cianjur merasa sangat bersyukur dengan dibangunnya Kampus INBI yang terletak di Kawasan Wisata Puncak Pinus ini.
Menurut Ketua Yayasan Bangun Negeri yang membawahi Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri, Muhammad Yasin Atsaqib, alasan kenapa membuka Kampus di Cianjur, ini adalah sudah melalui kajian yang mendalam dari kampus yang diantaranya Cianjur adalah wilayah yang mempunyai perkembangan pesat dalam pendidikan serta menjadi wilayah melting yang mudah dijangkau oleh calon mahasiswa dari wilayah lain.
”Nantinya yang akan kuliah di Institut Hukum dan Ekonomi Bangun Negeri ini dari seluruh Indonesia, oleh sebab itu dicarikan daerah melting, artinya daerah yang dekat dan mudah dijangkau dari wilayah lain. Daerah pemekaran Cipanas, Cianjur ini merupakan melting strategis di lintasan Tol Selatan dan Jalur Wisata Tengah Puncak, Jawa Barat, sekaligus ditengah-tengah kawasan wisata nan asri” pungkasnya selesai peletakan Batu Pertama kampus Instiut Hukum dan Ekonomi Bangun negeri. (RM01)